Wow! Penelitian Ungkap Banyaknya Urine di Kolam Renang
A
A
A
KANADA - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Alberta Kanada mengungkapkan, seberapa banyak jumlah urine yang terdapat di kolam renang umum. Penelitian ini pun meneliti dua kolam renang umum berbeda ukuran menggunakan pemanis buatan yang disebut Acesulfame Potassium (ACE).
Dilansir dari Today, pemanis buatan ini bertujuan sebagai penanda urine yang ideal. Di mana ACE bisa mendeteksi kondisi air dengan berbagai tingkat pH dan suhu. Hasilnya pun cukup mengejutkan.
Pada kolam renang dengan volume air 416 liter, selama 3 minggu ditemukan urine sebanyak 29,9 liter. Sedangkan di kolam renang dengan ukuran lebih besar yakni 832 liter, ditemukan urine dengan jumlah yang lebih banyak yakni 74,9 liter.
"Kami juga menguji kolam air panas. Ada 250 sampel dari 31 kolam renang lainnya dan kami menemukan kadar ACE 570 kali lebih tinggi ketimbang air biasa," papar peneliti.
Selain itu penelitian ini juga menemukan, bahwa bau klorin yang sangat menyengat menandakan kadar urine lebih tinggi di kolam renang. Fakta lainnya adalah, saat mata menjadi merah saat berenang, kondisi ini tidak disebabkan oleh kadar klorin dalam kolam renang, melainkan karena urine.
"Saat berenang kita sering komplain bahwa mata kita merah. Ini karena orang yang berenang di sana sudah buang air kecil di kolam renang. Nitrogen pada urine yang kontak dengan klorin membentuk chloramine dan inilah yang menyebabkan mata merah," ujar Chief Center for Disease Control and Prevention's Healthy Swimming Program, Michele Hlavsa.
Oleh karena itu, Michele pun menyarankan sebelum dan sesudah berenang untuk membilas tubuh dengan bersih. Gunakan juga kacamata renang, tidak menelan air kolam renang, tidak berenang jika sedang diare dan mengalami masalah pencernaan serta tidak membuang air kecil di kolam renang.
Dilansir dari Today, pemanis buatan ini bertujuan sebagai penanda urine yang ideal. Di mana ACE bisa mendeteksi kondisi air dengan berbagai tingkat pH dan suhu. Hasilnya pun cukup mengejutkan.
Pada kolam renang dengan volume air 416 liter, selama 3 minggu ditemukan urine sebanyak 29,9 liter. Sedangkan di kolam renang dengan ukuran lebih besar yakni 832 liter, ditemukan urine dengan jumlah yang lebih banyak yakni 74,9 liter.
"Kami juga menguji kolam air panas. Ada 250 sampel dari 31 kolam renang lainnya dan kami menemukan kadar ACE 570 kali lebih tinggi ketimbang air biasa," papar peneliti.
Selain itu penelitian ini juga menemukan, bahwa bau klorin yang sangat menyengat menandakan kadar urine lebih tinggi di kolam renang. Fakta lainnya adalah, saat mata menjadi merah saat berenang, kondisi ini tidak disebabkan oleh kadar klorin dalam kolam renang, melainkan karena urine.
"Saat berenang kita sering komplain bahwa mata kita merah. Ini karena orang yang berenang di sana sudah buang air kecil di kolam renang. Nitrogen pada urine yang kontak dengan klorin membentuk chloramine dan inilah yang menyebabkan mata merah," ujar Chief Center for Disease Control and Prevention's Healthy Swimming Program, Michele Hlavsa.
Oleh karena itu, Michele pun menyarankan sebelum dan sesudah berenang untuk membilas tubuh dengan bersih. Gunakan juga kacamata renang, tidak menelan air kolam renang, tidak berenang jika sedang diare dan mengalami masalah pencernaan serta tidak membuang air kecil di kolam renang.
(nfl)